Rabu, 08 Februari 2017

Lanjutan Pengoperasian Boiler

Penjelasan mengenai stasiun Boiler akan saya tambahkan pada artikel ini, dalam artikel sebelumnya saya telah memberikan penjelasan mengenai proses Fire up untuk stasiun tersebut. dimana harus dilihat beberapa hal penting. namun pada praktek di lapangan sering kali bagian bagian kecil tidak diperhatikan dalam unit ini, baik dari segi pembakaran bahan bakar, keadaan batasan level air, dan yang lebih jauh adalah teknik pengawasan yang dilakukan oleh sumber daya manusia yang ada.

Hal yang perlu diperhatikan setelah menjalani proses fire up adalah :
- Usahakan tim pengawasan level air tetap memantau bahwa level air yang ada di dalam ketel uap tersebut masih berada pada batas kontrol nya, kemudian daripada itu juga yang perlu diawasi adalah steam outlet mencapai batas aman yakni di angka 20kg/cm2.

- Bahan bakar yang digunakan untuk memulai pemanasan diusahakan harus standby agar tidak terhambat pada saat dibutuhkan tambahan pasokan baik itu cangkang, fiber ataupun bahan bahan yang sering digunakan dalam pembakaran, setelah pembakaran selesai, operator harus segera membersihkan sisa sisa pembakaran yang ada, seperti abu dan kerak sisa pembakaran bahan bakar tersebut, dan juga perlu dipastikan pembakaran yang dilakukan haruslah merata ke seluruh bagian dapur boiler.

- Sesekali lakukan teknik blow down pada unit tersebut sehingga kerak kerak hasil pembakaran yang tidak dapat dibersihkan secara kasat mata bisa ikut dibersihkan melalui langkah tersebut, apabila diperlukan bisa juga dilakukan teknik soot blower secara berkala untuk membersihkan debu debu yang berada di pipa pipa kecil di dalam stasiun.

- Pastikan umpan air berada di posisi yang pas dengan parameternya sesuai dengan volume, temperatur , dan yang terpenting setelah semua hal hal di atas diperhatikan harus lah diperhatikan kinerja boiler mengacu pada angka angka standar yang sudah ditetapkan agar terhindar dari hal hal yang tidak diinginkan.

Beberapa poin yang saya jelaskan diatas adalah teknik pengoperasian yang perlu dilakukan dan diawasi secara berkala, sampai dilakukan nya teknik penyetopan stasiun tersebut juga perlu diperhatikan, yakni secara berikut :
1. Komunikasi antara operator yang bekerja pada mesin turbin dan juga anggota yang mengawasi boiler Power house harus saling bersamaan melakukan teknik penyetopan secara bersama dikarenakan kedua mesin ini saling berkaitan.
2. Stop melakukan pembakaran dengan cara tidak memasukkan bahan bakar kedalam dapur boiler dan juga matikan auto feul fedder.
3. Matikan Blower CAF, SAF, PAF dan IDF secara berurutan agar penurunan tekanan tidak turun terlalu cepat.
4.Siramlah dapur boiler tempat pembakaran bahan bakar dan juga bersihkan hasil hasil pembakaran yang ada  dengan sekop pembersih.
5.Matikan seluruh kerangan air dan juga sistem elektrik pada stasiun tersebut.

Demikian beberapa poin yang bisa saya berikan untuk anda para pembaca. pada artikel selanjutnya akan saya tambahkan beberapa penjelasan pada stasiun pengolahan lainnya

Kamis, 02 Februari 2017

Stasiun Boiler - Ilmu Pabrik Kelapa Sawit

Disini saya ingin memberikan informasi tentang Pabrik Kelapa Sawit khususnya mengenai stasiun boiler yang menjadi salah satu unit yang paling penting dalam menjalani proses pengolahan pabrik kelapa sawit, dimana disini terjadi pembakaran yang hasilnya menjadi uap steam yang akan disalurkan ke beberapa unit stasiun lainnya seperti stasiun Rebusan, Kernel Silo , dan beberapa unit di proses klarifikasi minyak.

Hal hal yang perlu diperhatikan ketika akan mulai menjalani unit boiler ini adalah :
- Perhatikan keadaan Fedd tank harus dalam kondisi yang penuh dan kualitas air yang ada didalam bak penampung adalah air yang telah lulus dalam tes laboratorium, hal ini menjaga kandungan yang ada di dalam air harus terlebih dahulu di steril kan untuk menghindari terjadinya penyumbatan di pipa pipa penyalur.

- Periksa juga seluruh pompa air dan juga sistem pengamanan uap ketel sehingga tidak terjadi masalah yang tidak diinginkan apabila terjadi kebocoran atau hal yang tidak diinginkan, untuk poin ini sebaiknya dilakukan tes sirkulasi terlebih dahulu 

- Periksa kecukupan bahan bakar untuk memulai fire up sehingga tidak terkendala apabila ingin mencapai panas yang maksimal sesuai dengan kapasitas yang diinginkan, lalu periksa juga dapur dapur boiler dari kerak kerak sisa pembakaran atau kotoran yang menempel di sekitar area Boiler tersebut.

Proses Fire up dimulai dengan pembukaan kerangan pembuangan udara pada heater, kemudian hidupkan pompa air listrik dan juga dijalankan proses blow down untuk melancarkan sirkulasi,
kemudian masukan bahan bakar seperti cangkang dan fiber untuk dimulai pembakaran dalam dapur boiler tersebut, usahakan ketinggian bahan bakar setinggi 30 cm dari bawah permukaan boiler.
hidupkan api kemudian tunggu sampai panas api tersebut mencapai titik panas minimum yakni 60 derajat celcius lalu hidupkan IDF ( include draft fan ) serta CAF, PAF, SAF secara berurutan dengan memperhatikan tekanan didalam boiler.

Setelah proses Fire up berjalan dengan baik, maka asisten proses harus segera mengecek posisi batas air yang ada, untuk segera di tambahkan apabila diperlukan untuk proses pengolahan. di artikel selanjutnya akan saya bahas lebih lengkap tentang proses berjalan stasiun boiler ini.